Kata Pengantar
Terimkasih Kepada Tuhan Yang Maha
Esa Berkat beliau lah saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah Yang berjudul
“ Perang Dunia Ke 2 Dan pengaruhnnya Terhadap Indonesia”, dan tidak lupa juga
saya mengucapkan terimakasih kepda ibu noriasih yang telah memimbing saya dalam
pembuatan makalah ini
Makalah yang saya buat ini saya
harapkan bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sumber refresi bagaimana
perjuangan para pahlawan dulu kala intuk merebut kemerdekaan indonesia. Namun
dalam pembuatan makalah saya ini masih terdapat banyak kekurangan maka dari itu
penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik / saran
21,
September 2015
Tujuan :
a. Mengetahui latar belakang pd2
b. Mengetahui kronologi perang
c. Mengetahui dampak perang
d. Mengetahui akhir perang
Latar
Belakang :
Meletusnya Perang Dunia II berkaitan erat dengan Perang Dunia
I, yakni merupakan kelanjutan dari Perang Dunia I. Perang Dunia I telah
mengakibatkan dampak besar bagi dunia, yaitu seperti kehancuran dan kerugian
yang sangat besar, mulai dari krisis perekonomian dunia, serta kematian jutaan
jiwa. Salah satu upaya untuk mengakhiri Perang Dunia I yaitu dengan melakukan
perjanjian yang disebut Perjanjian Versailles. Perjanjian ini berisi tentang
tuntutan sekutu kepada Jeman. Isi Perjanjian Versailles antara lain:
1. Menyerahkan daerah kekuasaannya kepada
inggris, Jepang, dan Prancis.
2. Menanggung ganti rugi perang.
3. Memperkecil angkatan militernya.
4. Menyerahkan kapal-kapal dagang kepada
Inggris.
5. Memberikan wilayah bagian barat Sungai
Rhein sebagai jaminan selama 15 tahun.
Akan tetapi Jerman mengingkari
perjanjian atau kesepakatan tersebut sehingga menjadi salah satu penyebab
Perang Dunia II. Perang Dunia II terjadi selama tahun 1939-1945. Seperti Perang
Dunia I, Perang Dunia II juga mengakibatkan kehancuran dan menelan korban
jutaan jiwa.
Salah satu hal yang melatar belakangi
meletusnya Perang Dunia II adalah karena adanya kecenderungan atau suatu paham
fasisme yang berkembang di Eropa. Sedangkan arti fasisme adalah paham golongan
nasionalis yang ekstrim. Paham fasisme ini menimbulkan rasa takut, karena
mengadu domba antar kelompok untuk saling menyerang.
Rumusan
Masalah :
Sebab-Sebab
Umum
Berikut
ini adalah sebab-sebab umum terjadinya Perang Dunia II:
1.
Adanya politik Revanche of Idea Jerman, yaitu
politik balas dendam atas kekalahan pada Perang Dunia I.
2.
Politik mencari kawan yang menimbulkan blok-blok antar negara.
3.
Adanya perlombaan senjata antar negara untuk memperkuat diri.
4.
Timbulnya paham yang saling bertentangan, yaitu paham fasis, liberalis, dan
komunis.
5.
Timbulnya perluasan wilayah (ekspansi) di bidang\
ekonomi. Libensraum (Jerman), Irredenta (Italia), danHakko I
Chiu (Jepang).
6.
Kegagalan LBB dalam usaha menciptakan perdamaian dunia.
Sebab-Sebab
Khusus
Sebab
khusus Perang Dunia II adalah serangan Jerman terhadap Kota Danzig (sekarang
bernama Gdanks) yang terletak di negara Polandia, di tepi Laut Baltik. Serangan
Jerman terhadap kota Danzig dilakukan pada tanggal 1 September 1939 yang menggunakan
taktik serangan kilat (blitzkrieg) dan kendaraan lapis
baja dengan pengeboman yang efektif.
Polandia
tidak tinggal diam sehingga pecahlah perang antara Jerman melawan Polandia.
Pada tanggal 3 September 1939 Perancis dan Inggris membela Polandia dengan
mengumumkan perang kepada Jerman sehingga perang pun cepat menjalar di kawasan
Eropa.
Sementara
itu, pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerang Pangkalan Angkatan Laut
Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai dengan tujuan keinginan Jepang untuk
menguasai Asia. Pada tanggal 11 Desember 1941 Jerman dan Italia yang merupakan
sekutu Jepang mengumumkan perang kepada Amerika Serikat.
Kronologi Perang Dunia ke 2
a. Fasisme Jerman (tahun 1921)
Adolf Hitler
&lambang Nazi
Terbentuknya paham fasis di Jeman
dipelopori oleh Adolf Hitler. Pada tahun 1919, Adolf Hitler mendirikan partai
buruh Deutsche Arbeiter Partij (DAP) di kota Munich, Jerman. Yang kemudian
diubah menjadi Nasional Sozializtiche Deutsche Arbeiter Partij (NSDAP) dengan
gerakan cinta tanah air berlebihan (chauvinitis). Partai ini memperjuangkan dan
menjaga kemurnian ras suku bangsa Nordik (Arya) sebagai ras tertinggi
(chauvinism).
Terbentuknya
paham fasisme ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Kekecewaan rakyat karena kesulitan
ekonomi akibat Perang Dunia I.
2. Keinginan untuk mengembalikan masa
kejayaaan dan kehormatan yang pernah diperoleh Jerman.
3. Kelemahan pemerintah dalam memulihkan
ekonomi dan daerah yang didududki Prancis.
4. Kemenangan partai Nazi saat pemilu
tahun1930 dan pada tahun 1933 sehingga menguasai 44% dari jumlah kursi yang
ada.
Pada tahun1933, Adolf Hitler
menggantikan Presiden Hidenburg sebagai pemimpin Negara dengan semboyan satu
bangsa, satu pemimpin, dan satu tekad dibawah kekuasaan Hitler( Ein Volk, Ein
Veterland, Ein Fuhrer).
Dengan semboyan tersebut karier Hitler
melesat cepat mnjadi seorang dictator ulung dengan sebutan sang pemimpin (der
fuhrer). Untuk mengembangkan kekuasaan, Hitler mengambil beberapa tindakan
sebagai berikut:
a. Membentuk pasukan pengaman yang disebut
pasukan Strum Abheiting dan pasukan pengawal yang disebut Schutz Staffe lengkap
dengan pangkat militer dan lambing swastika, bersejata dengan salam Heil Hitler
(Hidup Hitler).
b. Membentuk polisi rahasia yang disebut
GESTAPO (Geheime Staatspolizei) yang bertugas menindas lawan politik Hitler.
c. Mengobarkan semangat Chauvinitis dan
Chauvinisme,
d. Keinginan menguasai seluruh Eropa dengan
cara mengingkari perjanjian Versailles dengan menduduki Negara Austria dan
Cekoslovakia serta keluar dari keanggotaan LBB (Liga Bangsa-Bangsa)
b.
Fasisme Italia
Benito
Musolini
Terbentuknya paham Fasisme di Italia
dipelopori oleh Bennito Musolini yang didorong oleh beberapa faktor seperti:
a. Kekecewaan rakyat Italia atas
penyempitan wilayah (hanya dapat wilayah Tirol dan Istria) akibat Perang Dunia
I yang bertolak belakang dengan cita-cita Negara Italia, yaitu Italia la prima
atau Italia Irrendenta.
b. Keinginan Italia untuk mengulang masa
kejayaan Roma Kuno dengan lambing fascio.
c. Kelemahan atas kebijakan pemerintah
ketika dipimpin oleh Raja Immanuel III.
d. Kemenangan partai fasis saat pemilu tahun
1923 dengan mengalahkan partai sosialis dan memperoleh sebagaian besar dari
jumlah kursi yang ada.
Upaya Bennito Musolini sebagai pemimpin
partai Combattimento atau persatuan perjuangan dalam mengembangkan kekuasaannya
telah mengambil beberapa tindakan seperti:
a. Menyingkirkan lawan-lawan politiknya
yang mencoba merintangi usahanya.
b. Memebentuk Italia Irrendenta atau Italia
Raya, seperti zaman Romawi Kuno dengan usaha menduduki wilayah sekitarnya.
c. Membentuk hubungan politik poros
Roma-Berlin.yang isinya antara lain, Jerman akan membantu Italia melawan
Inggris di Laut Tengah dan Italia akan membantu mengembalikan wilayahnya saat
Perang Dunia I
d. Membentuk hubungan poros Italia, Jerman,
dan Jepang untuk menghadapi Rusia yang ditandai dengan perjanjian antikomunis
internasional.
c. Fasisme Jepang
Perdana
Menteri Tanaka
Pada saat menjelang Perang Dunia II,
Jepang sudah menjadi negara industri maju yang membutuhkan wilayah lain untuk
sumber bahan mentah dan sekaligus digunakan untuk daerah pemasaran hasil
industry (merkantilisme). Terbentuknya fasisme Jepang dipelopori oleh Perdana
Menteri Tanaka pada masa pemerintahan Kaisar Hirohito, didorong oleh beberapa
faktor, seperti :
a. Keinginan Jepang untuk menduduki daerah
sekitarnya yang memiliki sumber bahan mentah untuk kebutuhan industry.
b. Keinginan Jepang menguasai dan memimpin
Negara-negara lain disekitarnya dengan filsafat Hakko Ichi-u.
c. Keinginan Jepang untuk melemahkan
Negara-negara pesaingnya dengan menggunakan kekuatan militer dan dengan
semangat Bushindo dan Harakiri.
d. Kelemahan pemerintah sipil yang
mengakibatkan ketidakmampuan Jepang dalam mengatasi krisis ekonomi dunia
(malaise) pada tahun 1929.
Sejak jepang memoderenisasikan
negaranya, yang berkeinginan untuk tampil sebagai negara terkemuka di Asia.
Moderenisasi dilakukan secara besar-besaran, yakni dari bidang militer,
pemerintahan, dan industri. Perdana Menteri Tanaka sebagai pengendali
pemerintahan Jepang segera mengambil langkah untuk mengembangkan kekuasaannya
dengan tindakan berikut:
a. Membentuk pasukan tentara yang tangguh,
dengan dibekali semangat bushindo dan hara-kiri.
b. Melumpuhkan pangkalan armada Angkatan
Laut Amerika di Pearl Harbour, Hawai.
c. Menduduki Vietnam, Singapura, Myanmar,
Filiphina, dan Indonesia.
d. Membentuk hubungan politik poros
Jepang-Italia-Jerman untuk menghadapi Rusia yang ditandai dengan perjanjian
antikomunis nasional.Kronologi Perang dunia ke 2
Jalannya Perang
A. Peperangan di Eropa
1. Peperangan di berbagai front
a. Front Eropa Timur
- Pada
tanggal 1 September 1939, Jerman menyerang Danzig/Polandia.
- Pada
tanggal 21 Agustus 1939, Jerman dan Uni Soviet menandatangani pakta nonagresi
(tidak saling menyerang) akan tetapi Jerman mengingkari perjanjian tersebut
dengan menyerang Uni Soviet pada bulan Juni 1941. Hal ini membuat negara-negara
sekutu membantu Uni Soviet melawan Jerman.
b. Front Eropa Barat
- Pada
10 Mei 1940 Jerman menyerang Belanda, Belgia dan Luxemburg sehingga Ratu
Wilhelmina dari Belanda melarikan diri ke London. Sedang Raja Belgia yakni Raja
Leopold III menyatakan menyerah kepada Jerman pada tanggal 26 Mei 1940.
- Pasukan
Jerman bertempur melawan Prancis di kota Verdum tanggal 15 Juni 1940, dalam
waktu singkat setengah wilayah Prancis dapat dikuasai Jerman termasuk Paris.
akibatnya pasukan Prancis yang dipimpin oleh Jenderal Charles de Gaulle dapat
dipukul mundur ke Inggris.
c. Front Eropa Tenggara
- Jerman
dan Italia berhasil menduduki negara-negara di Semenanjung Balkan. Sebagai
reaksinya, rakyat Yugoslavia melakukan gerilya dipimpin oleh Joseph Broz Tito.
2. Jalannya peperangan di
berbagai front
Pada awal tahun 1945
keadaan menjadi terbalik, pasukan Jerman di Front Timur hancur yang
mengakibatkan kota Warsawa, Krakow dan Lozt dikuasai Uni Soviet. Pada awal
Februari, pasukan Inggris di Front Barat merebut Nijmegen. Pasukan Amerika merebut
Trier, Cologne dan menyeberangi lembah Ruhr. Pada bulan April 1945, pasukan
Amerika dan Uni Soviet telah bertemu di
sepanjang Sungai Elbe.
Kekalahan demi
kekalahan yang dialami Jerman membuat Adolf Hitler putus asa, sehingga pada
tanggal 30 April 1945 melakukan buhun diri. Tampuk kepemimpinan sekarang berada
di tangan Laksamana Doenitz. Walaupun
Hitler sudah meninggal, pasukan Jerman di bawah pimpinan Laksamana Doenitz tetap melakukan perlawanan terhadap
Sekutu. Setelah seluruh Berlin diserbu oleh pasukan Sekutu, Laksamana
Doenitzmenyerah tanpa syarat pada tanggal 7 Mei 1945 kepada Sekutu. Dengan
penyerahan pasukan Jerman ini, Perang Dunia II di Eropa berakhir.
B. Peperangan di Afrika
Perang di Afrika dan Laut Tengah pecah sejak Italia menyatakan perang denganPerancis dan Inggris pada tanggal 10 Juni 1940. Italia dapat dipukul mundur pada tanggal 5
Januari 1941 oleh pasukan Prancis pimpinan Jenderal Charles de Gaulle dan Inggris pimpinan Jenderal Montgomery. Serangan Sekutu terhadap Blok Sentral pada tanggal
23 Oktober 1942 di Afrika Utara dipusatkan di El Alamien, Mesir.
Tentara Jerman pimpinan Jenderal Erwin Rommel menyerbu Inggris di Afrika hinggasampai Alexandria. Serangan Jerman ke Afrika Utara dapat ditahan oleh
Inggris di bawah pimpinan Jenderal Montgomery. Pada tanggal 7-11 November 1942, pasukan Amerika mendarat di Maroko dan Aljazair. Inggris di bawah Jenderal Montgomery kemudian menyerbu pertahanan Jerman di El Alamein. Serbuan
mendadak dari arah belakang ini berhasil menghancurkan pasukan Jerman.
Pada tanggal 24 Januari 1943, bersama
pasukan Amerika, Inggris, dan Perancis dibawah pimpinan Jenderal Montgomery dapat merebut Tripoli. Pada tanggal 8 Mei 1943, Jerman mnyerah di
Tunisia dan tanggal 8 Mei 1943 menyerah di Bezerte. Kekalahan Jerman ini
menandakan berakhirnya PD II di Afrika.
C. Peperangan di Asia Pasifik
Perang Asia Pasifik dimulai setelah Jepang menyerang pangkalan Armada Angkatan
Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai pada tanggal 7 Desember 1941.
Serbuan Jepang dilanjutkan ke negara-negara di Asia Tenggara dengan menduduki
Muangthai, Birma (Myanmar), Malaysia, Filipina dan Hindia Belanda (Indonesia).
Kemudian di bawah pimpinan Jenderal Yamashita, Jepang terus bergerak mengusai
Asia Tenggara. Dalam penyerbuan di Malaka pada tanggal 10 Desember 1941, kapal
induk Inggris yaitu HMS Princes of Wales dan HMS Repulse berhasil
ditenggelamkan Jepang. Akibatnya Jenderal Percival menyatakan menyerah kepada
Jepang pada tanggal 14 Februari 1942.
Di bawah pimpinan Jenderal Dauglas Mac Arthur dan
Laksamana Chester Nimitz,Sekutu dapat mengalahkan Jepang dalam pertempuran di
Laut Karang pada 4 Mei 1942. Dan kekalahan Jepang terbesar terjadi pertempuran
di Guadalacanal pada 7 Agustus 1942-9 Februari 1943. Selanjutnya
wilayah-wilayah yang dapat direbut oleh Sekutu pimpinan Amerika Serikat
diantaranya Filipina (22 Oktober 1944), Iwo Jima (17 Maret 1945), Okinawa
(21 Juni 1945). Inggris di bawah Lord Louis Mauntbatten menyerbu Birma
(Myanmar) dan menghancurkan tentara Jepang (30 April 1945). Dan yang membuat
Jepang semakin terdesak serta mendekati kekalahan yaitu setelah Pulau Saipan di
KepulauanMariana dapat dikuasai oleh Sekutu. Melalui kedua tempat tersebut
Sekutu dapat menyerang Jepang melalui udara. Walaupun sudah
diserang melalui udara, Jepang tetap
tidak menyerah. Oleh karena itu Amerika Serikat mengebom kota Hirosima (6
Agustus 1945) dan kota Nagasaki (9 Agustus 1945).
Hancurnya kedua kota tersebut membuat Jepang menyerah kepada Sekutu pada
tanggal 14 Agustus 1945 yang diumumkan Kaisar Hirohito. Dan secara resmi,
upacara penyerahan Jepang baru diadakan pada tanggal 2 September 1945 di atas
kapal perang miliki Amerika Serikat “Missouri” yang berlabuh di Teluk Tokyo.
Dengan demikian PD II di medan Asia Pasifik berakhir.
Pengaruh Perang Dunia 2 Terhadap
Indonesia
Jepang secara perlahan, tapi pasti harus
mengakui keunggulan Amerika Serikat di setiap medan pertempuran. Pada
bulan Februari 1944, pasukan Amerika Serikat berhasil mengusir tentara
Jepang dari Kwayalein di Kepulauan Marshall. Pasukan Sekutu terus bergerak
menuju ke Jepang sebagai pusat kekuatannya. Pada bulan Juni 1944, pasukan
pengebom B-29 Amerika Serikat mulai berhasil melumpuhkan pasukan Jepang di
beberapa daerah yang strategis. Bahkan, Angkatan Laut Jepang berhasil
dilumpuhkan oleh pasukan Sekutu di Laut Filipina.
Pada bulan Juli 1944, Jepang harus
kehilangan pangkalan Angkatan Laut di Saipan (kepulauan
Mariana). Ketika pasukan Jepang kewalahan menghadapi
pasukan sekutu, Jepang kemudian berusaha mendapatkan dukungan
dan bantuan daerah jajahan untuk keperluan perang. Oleh karena
itu Jepang kemudian mengadakan mobilisasi politik dan
ekonomi wilayah jajahan, termasuk wilayah jajahan
Indonesia. Mobilisasi politik dilakukan dengan cara
membentuk organisasi militer dan semi militer. Organisasi militer dan
semi militer itu antara lain Heiho, Pembela Tanah Air (PETA), Jawa
Hokokai, Gerakan Tiga A dan Pusat Tenaga Rakyat (Putera). Semua organisasi
itu dibentuk oleh Jepang dengan harapan dapat mendukung Jepang
dalam perangnya melawan pasukan sekutu. Di samping itu, untuk semakin
menarik simpati rakyat Indonesia agar mendukung Jepang dalam Perang Asia
Timur Raya, Jepang memberikan ‘janji kemerdekaan di kemudian hari’.
Indonesia pun dijanjikan akan diberikan kemerdekaan di kemudian hari.
Untuk itu Jepang kemudian membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Dalam bahasa
Jepang BPUPKI disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Untuk melanjutkan
tugas-tugas persiapan kemerdekaan Indonesia, BPUPKI kemudian diganti
dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dalam bahasa Jepang
PPKI disdebut dengan Dokuritsu Junbi Inkai. Untuk semakin meyakinkan
rakyat Indonesia, Komando Tentara Jepang wilayah Selatan menyepakati bahwa
Indonesia akan diberi kemerdekaan pada tanggal 7 September 1945. Bahkan,
beberapa pemimpin Indonesia (diantaranya Sukarno) diundang pemerintah
Jepang untuk menerima informasi tersebut.
Sedangkan mobilisasi ekonomi dilakukan
dengan memaksa penduduk untuk menyerahkan kekayaannya guna kepentingan
perang, demi kemakmuran bersama. Setiap penduduk diwajibkan
menyerahkan kekayaannya kepada pemerintah Jepang. Rakyat harus menyerahkan
barang-barang berharga (emas dan berlian), hewan, bahan makanan
kepada pemerintah Jepang. Untuk memperlancar usaha-usahanya, Jepang membentuk
Jawa Hokokai (Kebaktian Rakyat Jawa) dan Nogyo Kumiai (Koperasi
Pertanian). Mobilisasi politik dan ekonomi yang dilakukan Jepang cukup
berhasil, tetapi tidak cukup untuk menghadapi serangan pasukan Sekutu.
Pasukan Jepang pun akhirnya mengakui
keunggulan pasukan sekutu. Apalagi setelah kota Hiroshima dan Nagasaki
dijatuhi bom oleh Amerika Serikat. Kota Hiroshima di bom pada 6 Agustus
1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945.. Sebelum sempat memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu
pada tanggal 14 Agustus 1945. Sementara perang yang terjadi di daratan
Eropa sudah lebih dulu berakhir dengan menyerahnya Jerman kepada Sekutu
pada 7 Mei 1945.
A. Kesimpulan
Perang merupakan pengerahan total segala
kekuatan yang ada dan dimiliki oleh negara-negara yang terlibat dalam Perang
Dunia telah membawa akibat yang sangat luas dalam berbagi kehidupan,
baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya.
Perang Dunia II, atau Perang Dunia
Kedua (biasa disingkat PDII) adalah konflik militer global yang terjadi
pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua
kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang
berlawanan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terbesar
sepanjang sejarah dengan lebih dari 100 juta personil. Dalam keadaan
"perang total," pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang
ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk melayani usaha perang, menghapus
perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer. Lebih dari tujuh puluh juta
orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai
konflik paling mematikan dalam sejarah manusia.
Umumnya dapat
dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1
September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD II berakhir ketika
Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di atas kapalUSS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6
tahun setelah perang dimulai.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Berikut adalah data
pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.
B. Saran
Peperangan mungkin merupakan masalah
social paling sulit dipecahkan sepanajang sejarah kehidupan manusia. Masalah
peperangan berbeda dengan masalah social lainnya karena menyangkut beberapa
masyarakat sekaligus sehingga memerlukan kerja sama internasional yang hingga
kini belum berkembang dengan baik. Perkembangan teknologi yang pesat semakin
memodernisasikan cara-cara berperang dan menyebabkan pula kerusakan-kerusakan
yang lebih hebat ketimbang masa-masa lampau.